ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN
“Web Server Dan Domain Server”
A.
TUJUAN
1. Siswa mampu mengetahui apa itu web server dan DNS server.
2. Siswa mampu membuat web Server dan DNS server di Debian 10.
3. Siswa Mampu melakukan installasi maupun konfigurasi Web Server dan DNS Server di Debian 10 dengan benar.
4. Siswa Memahami materi dengan baik.
B.
KESELAMATAN
KERJA
1. Berdoa
sebelum melakukan praktik.
2. Memakai
baju bengkel atau catle pack.
3. Mematuhi
peraturan yang ada.
4. Mengikuti
panduan dari guru pembimbing.
5. Kurangi
bergurau dan serius saat praktik.
6. Berdoa
setelah melakukan praktik.
C.
ALAT
DAN BAHAN
1. Laptop atau Komputer.
2. Aplikasi Virtualisasi Sistem
Operasi.
3. Debian 10 Buster yang sudah siap
digunakan.
4. DVD Debian 10 Buster Binary 1,2, dan
3.
5. Materi.
D.
TEORI
PENDUKUNG
a. Debian 10 Buster
Debian adalah Sistem
Oprasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer
sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi
Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi
GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian
GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah
satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan
distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya,
maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.
KELEBIHAN
1.
Paket Debian dikenal super-stabil yang artinya
bukan merupakan paket “state of the art“.
2.
Kestabilan program yang telah teruji, sistem
tidak mudah mengalami hang, walaupun telah menjalankan program secara terus
menerus dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu lebih dari satu bulan, dengan
tanpa harus melakukan restart.
3. Sistem
pemeliharaan paket berbasis program “APT” yang canggih
4.
Sistem hanya di-reboot setelah mengganti kernel,
mati listrik, atau pergantian perangkat keras. Berbeda dengan system operasi
windows pada saat update system harus di-reboot terlebih dahulu.
5.
Non komersial yang dihasilkan oleh para
sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui Internet,
sehingga dapat dikembangkan atau dipakai secara gratis. Pemeliharaan sistem
(update) dapat ditangani dengan campur tangan si admin yang sangat minim.
6.
Free Software, artinya dapat mengambil/ menyalin
source program Linux tanpa dikenai biaya dan dapat memperbanyak, memodifikasi
serta menyebarluaskan secara bebas
7.
Open Source, artinya semua listing program dari
source code sistem operasi tersebut dapat dilihat dandimodifikasi tanpa adanya
larangan dari siapapun
8.
Debian Linux merupakan sistem operasi cross
platform yang dapat dijalankan pada hampir semua jenis/tipe komputer yang ada
saat ini.
KEKURANGAN
1.
Siklus pengembangan distro sangat konservatif
alias lambat
2.
Para pengebang tidak mengenal istilah “dead line”
sehingga jangka waktu antar rilis dapat bertahun-tahun.
3.
Versi software yang dipakai debian biasanya
lebih tua dari yang sudah rilis saat ini
4.
Sangat sulit memasukkan software versi terbaru
kedalam distronya, sebelum benar benar teruji dari sisi keamanannya ataupun
kestabilannya
5.
Sulit dikonfigurasi pada saat install pertama
kali
6.
Perlu repositori besar (40-60 GB).
b. Web Server
Web server adalah sebuah software yang
memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP
atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita kenal dengan nama web
browser (Mozilla Firefox, Google Chrome) dan untuk mengirimkan kembali yang
hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan berbentuk
dokumen HTML.
Fungsi utama Server atau Web server adalah
untuk melakukan atau akan mentransfer berkas permintaan pengguna melalui
protokol komunikasi yang telah ditentukan sedemikian rupa. halaman web yang
diminta terdiri dari berkas teks, video, gambar, file dan banyak lagi.
pemanfaatan web server berfungsi untuk mentransfer seluruh aspek pemberkasan
dalam sebuah halaman web termasuk yang di dalam berupa teks, video, gambar dan
banyak lagi.
Pada saat anda ingin mengakses sebuah
halaman website, biasanya anda mengetik halaman tersebut di browser seperti
mozilla, chrome dan lain-lain. Setelah anda meminta (biasanya dengan menekan
enter) untuk dapat mengakses halaman tersebut, browser akan melakukan
permintaan ke web server. Disinilah web server berperan, web server akan
mencarikan data yang diminta browser, lalu mengirimkan data tersebut ke browser
atau menolaknya jika ternyata data yang diminta tidak ditemukan.
Beberapa contoh web server yang paling
banyak digunakan diantaranya adalah :
-
Apache
-
Apache
Tomcat
-
Microsoft
Internet Information Services (IIS)
-
Nginx
-
Lighttpd
-
Litespeed
-
Zeus
Web Server
Fitur-fitur
standar web server adalah :
-
HTTP
-
Logging
-
Virtual
Hosting
-
Pengaturan
Bandwidth
-
Otektifikasi
-
Kompresi
Konten
-
HTTPS
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah
protokol yang digunakan oleh web server dan web browser untuk dapat
berkomunikasi antara satu sama lain. Sedangkan HTTPS (Hypertext Transfer
Protocol Secure) adalah merupakan versi aman (secure) dari HTTP. Biasanya
protokol HTTP menggunakan port 80 dan protokol HTTPS menggunakan port 443.
Untuk mengenal dan membedakan keduanya, anda bisa lihat pada saat anda
mengakses suatu halaman website apakah berwalan http:// atau https://
Web server biasanya telah dilengkapi pula
dengan mesin penerjemah bahasa skrip yang memungkinkan web server dapat
menyediakan layanan situs dinamis, yaitu situs yang dapat berinteraksi dengan
pengunjung dengan memanfaatkan pustaka tambahan seperti PHP dan ASP.
Sederhananya tugas web server adalah untuk
menerima permintaan dari client dan mengirimkan kembali berkas yang diminta
oleh client tersebut. Seperti yang sudah saya informasikan diatas bahwa client
yang dimaksud disini adalah komputer desktop yang memiliki atau telah
menginstall web browser seperti Chrome, Mozilla, Opera dan lainlain yang dapat
terhubung ke web server melalui jaringan internet atau intranet
Perangkat lunak web server terdapat pada
komputer server, dan di komputer ini pula-lah data-data website tersimpan
dengan rapih. Sama halnya dengan komputer client, Administrasi Server |
Konfigurasi Jaringan Page 3 komputer server juga harus terhubung dengan
jaringan internet atau jaringan intranet untuk dapat diakses oleh client. Pada
saat client (browser) meminta data web page kepada server, maka instruksi
permintaan data oleh browser tersebut akan dikemas di dalam TCP yang merupakan
protokol transport dan dikirim ke alamat yang dalam hal ini merupakan protokol
berikutnya yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) dan atau Hyper Text
Transfer Protocol Secure (HTTPS). Data yang diminta dari browser ke web server
disebut dengan HTTP request yang kemudian akan dicarikan oleh web server di
dalam komputer server. Jika ditemukan, data tersebut akan dikemas oleh web
server dalam TCP dan dikirim kembali ke browser untuk ditampilkan. Data yang
dikirim dari server ke browser dikenal dengan HTTP response. Jika data yang
diminta oleh browser tersebut ternyata tidak ditemukan oleh web server, maka
web server akan menolak permintaan tersebut dan browser akan menampilkan
notifikasi error 404 atau Page Not Found.
Meskipun proses atau cara kerja web server
diatas seperti sangat rumit, tapi pada prakteknya proses tersebut berlangsung
dengan sangat cepat. Anda bahkan bisa sampai tidak menyadari bahwa pada saat
anda meminta suatu halaman web, ternyata hal itu membutuhkan proses yang sangat
panjang sampai halaman tersebut dapat anda lihat di browser anda.
c. Apache 2
Apache adalah
salah satu web server terpopuler yang memungkinkan Anda untuk menjalankan
website dengan aman tanpa banyak kendala. Apache lebih banyak digunakan oleh
pemilik website tunggal dan pemilik bisnis kecil serta sederhana yang ingin
dikenal keberadaannya di dunia internet.
KELEBIHAN
a. Open-source
dan gratis, bahkan untuk tujuan komersial.
b. Software yang
andal dan stabil.
c. Patch keamanan
yang terus-menerus diperbarui.
d. Fleksibel
karena memiliki struktur berbasis modul.
e. Kemudahan
konfigurasi dan tidak sulit bagi pemula.
f. Lintas
platform (dapat berfungsi baik di server Unix maupun Windows).
g. Pun dapat
digunakan di situs WordPress.
h. Komunitasnya
besar dan memudahkan pengguna jika menemukan masalah.
KEKURANGAN
a. Terjadi
gangguan pada perform ajika suatu website menerima traffic dengana jumlah
sangat tinggi.
b. Terlalu banyak
opsi konfigurasi yang bisa mengarah ke rentannya keamanan.
d. DNS Server
Domain
Name System adalah sistem penamaan hirarkis dan desentralisasi untuk
komputer, layanan, atau sumber daya lain yang terhubung ke Internet atau
jaringan pribadi. Ini mengaitkan berbagai informasi dengan nama domain yang
ditetapkan untuk masing-masing entitas yang berpartisipasi. Yang paling
menonjol, ini menerjemahkan nama domain yang lebih mudah dihafal ke alamat IP numerik
yang diperlukan untuk mencari dan mengidentifikasi layanan dan perangkat
komputer dengan protokol jaringan yang
mendasarinya. Dengan menyediakan layanan direktori terdistribusi di seluruh dunia, Domain
Name System telah menjadi komponen penting dari fungsi Internet sejak 1985.
Sistem Nama
Domain mendelegasikan tanggung jawab untuk menetapkan nama domain dan memetakan
nama-nama tersebut ke sumber daya Internet dengan menunjuk server nama resmi
untuk setiap domain. Administrator jaringan dapat mendelegasikan wewenang
atas sub-domain dari
ruang nama yang dialokasikan untuk server nama lain. Mekanisme ini menyediakan
layanan terdistribusi dan toleran terhadap kesalahan dan dirancang
untuk menghindari database pusat tunggal yang besar.
Sistem Nama Domain
juga menentukan fungsionalitas teknis dari layanan basis data yang
merupakan intinya. Ini mendefinisikan protokol DNS, spesifikasi terperinci dari
struktur data dan pertukaran komunikasi data yang digunakan dalam DNS, sebagai
bagian dari Internet Protocol Suite.
Internet
memiliki dua ruang nama utama, hierarki nama domain[1] dan ruang alamat Protokol
Internet (IP).[2] Sistem
Nama Domain memelihara hirarki nama domain dan menyediakan layanan terjemahan
antara itu dan ruang alamat. Server nama internet dan protokol komunikasi
menerapkan Sistem Nama Domain.[3] Server
nama DNS adalah server yang menyimpan catatan DNS untuk domain; server nama DNS
merespons dengan jawaban atas pertanyaan terhadap basis datanya.
Jenis catatan
paling umum yang disimpan dalam database DNS adalah untuk Start of Authority (SOA), alamat IP (A
dan AAAA), penukar surat SMTP (MX), server nama (NS), pointer
untuk reverse DNS lookups (PTR),
dan alias nama domain (CNAME).
Meskipun tidak dimaksudkan sebagai database tujuan umum, DNS telah diperluas
dari waktu ke waktu untuk menyimpan catatan untuk tipe data lain untuk
pencarian otomatis, seperti catatan DNSSEC,
atau untuk pertanyaan manusia seperti catatan orang yang bertanggung jawab (RP).
Sebagai basis data tujuan umum, DNS juga telah digunakan dalam memerangi email
yang tidak diminta (spam) dengan menyimpan daftar blackhole real-time (RBL).
Database DNS secara tradisional disimpan dalam file teks terstruktur, file
zona, tetapi sistem database lainnya adalah umum.
Analogi yang
sering digunakan untuk menjelaskan Sistem Nama Domain adalah bahwa ia berfungsi
sebagai buku telepon untuk Internet dengan menerjemahkan nama host komputer
yang ramah manusia ke alamat IP. Misalnya, nama domain www.example.com
diterjemahkan ke alamat 93.184.216.34 (IPv4) dan 2606: 2800: 220: 1: 248: 1893:
25c8: 1946 (IPv6). DNS dapat diperbarui dengan cepat dan transparan,
memungkinkan lokasi layanan di jaringan berubah tanpa memengaruhi pengguna
akhir, yang terus menggunakan nama host yang sama. Pengguna mengambil
keuntungan dari ini ketika mereka menggunakan Uniform Resource Locators (URL)
dan alamat email yang berarti tanpa harus tahu bagaimana sebenarnya komputer
menemukan layanan.
e. Bind 9
Perangkat lunak yg berasal singkatan
dari Berkeley Internet Name Domain dirancangdi University of California
Berkeley (UCB) pada awal tahun 1980-an, Versi terbaru dariBIND adalah BIND 9,
pertama kali dirilis pada tahun 2000.
Fungsi BIND
adalah untuk membuat
DNS. DNS (Domain
Name Server) bekerjapada konsep client-server dan diterapkan pada server terpusat yang disebut
server DNSatau name server yang memiliki wewenang untuk mengelola beberapa nama
domain danmengacu kepada beberapa domain lainnya yang
dikelola server DNS lain. Pada
sistemUnix, BIND menjadi software
default sebagai paket DNS server dalam semua distribusiLinux. Pada Debian paket
ini dapat ditemukan dengan nama bind9.
E.
LANGKAH
KERJA
a. Apache 2
1. Hidupkan Mesin Virtual.
2. Masuk sebagai Root.
3. Kemudian install paket Apache 2 dan lynx (browser CLI) yang akan digunakan untuk mengetes web server nanti, dengan perintah “apt install apache2 lynx -y”. lalu tekan Enter.
4. Tunggu hingga installasi selesai.
5. Setelah instalasi selesai, Apache2
sudah otomatis berjalan dan melayani tanpa perlu konfigurasi tambahan lain.
6. Untuk mengecek apakah Apache2 telah berjalan dengan baik, maka kita gunakan Lynx, masukan perintah “lynx localhost”
7. Jika muncul tampilan web, tanpa error code maka Apache2 berjalan dengan baik.
8. Sekarang adalah mengganti laman web sesuai dengan keinginan kita, caranya adalah dengan mengedit file /var/www/html/index.html , masukan perintah “nano /var/www/html/index.html” untuk menedit file.
9. Silahkan hapus seluruh kode html dan ganti dengan code html anda. Kemudian simpan dengan perintah ctrl+X, kemudian tekan Y, lalu Enter.
10. Lalu cek lagi menggunakan Lynx,
masukan perintah “lynx localhost”.
11. Jika muncul web kita, maka sudah
siap.
b. Bind 9
1. Install paket Bind 9 dan dnsutils yang akan kita gunakan nanti untuk mengetes domain kita, gunakan perintah “apt install bind9 dnsutils -y”.
2. Tunggu hingga prosesnya selesai.
3. Setelah selesai untuk mengkonfigurasi Bind 9, pertama masuk ke directory Bind 9 di /etc/bind/. Gunakan perintah “cd /etc/bind”.
4.
Kita perlu membuat backup dari konfigurasi
awal, gunakan perintah “cp db.local db.local.bc” , perintah ini
akan menyalin file db.local untuk berjaga jaga jika terjadi kesalahan.
5.
Setelah itu salin file db.local menjadi
file database anda. Masukan perintah “cp db.local db.alief”.
6.
Sekarang kita punya 2 file baru, yaitu db.local.bc dan db.alief
7. Edit file database kita, “nano db.alief”.
8.
Replace “localhost” dengan nama
domain yang diinginkan.
9.
Jika sudah semua, ganti juga A record
menjadi IP Server.
10. Untuk AAA record karena tidak dipakai, dihapus saja.
11. ![]()
Kemudian tambahkan sub NS dan www dengan
tipe A record ke IP Server.
12. Jika sudah sesuai, keluar dan simpan
perubahan.
13. Kemudian kita perlu mendaftarkan database kita di named.conf.default-zones, masukan perintah “nano named.conf.default-zones”.
14.
Tambahkan zone baru dengan nama zone
adalah domain yang diinginkan, bertype master dan merujuk ke database
yang telah dibuat.
15. Jika telah sesuai keluar dan simpan
perubahan.
16. Terakhir kita perlu memulai ulang layanan Bind 9 dengam perintah “systemctl restart bind9”.
17. Kemudian kita cek dengan perintah “dig alief.com”.
18. Jika muncul databse yang telah
dibuat, maka domain telah berhasil dikonfigurasi.
19.
Jika konfigurasi dan IP Server cocok, maka kita
bisa mengakses web kita melalui domain.
20. Untuk mengakses web dengan domain, “lynx alief.com”
c. Konfigurasi Client
A.
Pertama adalah pastikan client dan server satu
jaringan, konfigurasi IP dari Client.
B.
Jangan lupa untuk menambahkan DNS Server sesuai
dengan IP Server.
C.
Jika
sudah, buka Browser.
D. Masukan IP Server maupun Domain untuk Url.
F.
KESIMPULAN
Fungsi utama
Server atau Web server adalah untuk melakukan atau akan mentransfer berkas
permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan
sedemikian rupa. halaman web yang diminta terdiri dari berkas teks, video,
gambar, file dan banyak lagi.
DNS ( Domain Name System ) adalah suatu metode untuk mengkonfersikan IP Address ( numerik ) suatu computer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut. Misalnya Server Debian memiliki alamat IP Address sekian, namun pada umumnya orang tidak akan mudah mengingat alamat IP dalam bentuk numeric tersebut.

























Komentar
Posting Komentar